Kamis, 24 September 2015

Pengenalan SPBB


 BAHAN BAKAR

     PROSES PEMBAKARAN

Ada tiga faktor yang diperlukan dalam proses pembakaran, yaitu:

Bahan Bakar + Udara + Pemantik
Pembakaran

      Udara dan bahan bakar yang dipanaskan akan menghasilkan pembakaran, sehingga menghasilkan gaya yang diperlukan untuk memutarkan engine. Udara yang mengandung bahan Oksigen diperlukan untuk membakar bahan bakar. Sementara bahan bakar menghasilkan gaya. Ketika bahan bakar dikabutkan di ruang bakar maka bahan bakar akan sangat mudah untuk dinyalakan dan akan terbakar dengan effisien. Dalam teori motor bakar, pembakaran dapat terjadi ketika campuran bahan bakar dan udara dikompresikan sampai dihasilkan panas yang cukup sehingga dapat menyala tanpa bantuan percikan bunga api. Selanjutnya dari ketiga faktor yang sudah disebutkan di atas maka terdapat tiga faktor lagi yang mengontrol hasil pembakaran:

1.   Volume udara yang dikompresikan.
      Makin banyak udara yang dikompresikan maka makin tinggi temperatur yang dihasilkan. Apabila jumlah udara yang dikompresikan mencukupi maka akan dihasilkan panas yang temperaturnya di atas temperatur penyalaan bahan bakar.

2.   Jenis bahan bakar yang dipergunakan
      Jenis bahan bakar mempengaruhi karena bahan bakar yang jenisnya berbeda akan terbakar pada temperatur yang berbeda pula. Selain itu effesiensi pembakarannya juga berlainan.

3.   Jumlah bahan bakar yang diinjeksikan ke ruang bakar.
      Jumlah bahan bakar yang diinjeksikan juga dapat mengontrol hasil pembakaran. Makin banyak bahan bakar diinjeksikan akan makin besar gaya yang dihasilkan.



 ANGKA OKTAN (OCTANE NUMBER)

Definisi
Angka oktan adalah kemampuan suatu bahan bakar untuk tidak terbakar dengan sendirinya karena tekanan dan temperatur yang tinggi.

Semakin tinggi angka oktan maka  bahan bakar semakin baik karena semakin kecil potensi untuk terbakar dengan sendirinya.


 CETANE NUMBER (ANGKA CETANE)

Definisi

Angka Cetane adalah kemampuan suatu bahan bakar untuk dapat terbakar dengan sendirinya karena tekanan dan temperatur yang tinggi.

             Semakin tinggi angka cetane bahan bakar semakin kecil untuk mengalami gejala knocking.


ALIRAN BAHAN BAKAR

Bahan bakar yang ditempatkan didalam tangki sebelum mengalir kedalam karburator terlebih dahulu akan mengalir melalui kran bensin dan selang / pipa saluran dan disaring oleh saringan ( filter ) yang terdapat dalam tangki ( menjadi satu dengan kran ) ataupun saringan tambahan.
Untuk pemasangan saringan tambahan, waktu pemasangan agar dipastikan tidak terbalik arah harus mengikuti aliran bensin. Bersihkan saringan secara periodik dari kotoran dan kontaminasi karena kadang ada air yang tercampur dengan bahan bakar.
Proses turunnya bahan bakar dari tangki bahan bakar ke karburator untuk motor bensin ada dua system :

a.    Dengan Kran Bensin, pada system ini bahan bakar turun dari tangki bahan bakar ke karburator dengan memanfaatkan gaya gravitasi. Dengan membuka kran bahan bakar maka bahan bakar akan mengalir ke karburator yang letaknya lebih rendah dari pada tangki.

b.    Dengan system vakum, pada system ini tanki bahan bakar dihubungkan dengan saluran yang berasal dari karburator dan saluran intake yang menghubungkan karburator dengan silinder, karena tekanan yang rendah pada saluran intake (mendekati vacuum) maka bahan bakar akan terhisap keluar dari tangki dan mengalir melewati saluran yang mengarah ke karburator  Jadi saluran yang berasal dari intake manifold hanya berfungsi menghisap bahan bakar tidak mengalirkan bahan bakar.


Adapun jenis sistem pemasukan bahan bakar pada sepeda motor terdiri atas :
-       Sistem Karburasi.
-       Sistem Injeksi.                                                                                                                                                                                 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar